Sabtu, 20 Juni 2015

MULTIMEDIA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Anak berkebutuhan khusus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “children with special needs”, merupakan anak-anak yang memiliki keterbatasan sehingga membutuhkan layanan khusus baik dalam bidang pendidikan ataupun dalam kegiatan kehidupan sehari-hari (activity of daily living). Masyarakat awam biasa menyebut dengan istilah anak-anak luar biasa.
Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada saat ini masih dipusatkan pada Sekolah Luar Biasa (SLB). Walaupun sudah ada beberapa yang mengikuti layanan pendidikan integrasi maupun inklusi. Mendidik ABK membutuhkan perjuangan yang besar, tidak hanya semata mengikuti kurikulum dan metode mengajar seperti pada sekolah umum, namun guru juga harus mempunyai kreativitas yang tinggi sehingga senantiasa mengembangkan berbagai macam inovasi dalam pembelajaran baik pada metode, strategi, maupun media pembelajaran.
Peran media pembelajaran bagi ABK sangatlah penting, karena keterbatasan yang dimiliki oleh ABK sehingga dibutuhkan sarana agar penyampaian materi pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Media pembelajaran bagi ABK selama ini cukup bervariasi, dan disesuaikan dengan tingkat serta jenis kelainannya. Semakin menarik tampilan suatu media pembelajaran, maka semakin tinggi pula minat belajar anak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Salah satu inovasi dalam bidang media pembelajaran yaitu penggunaan teknologi komputer. Dewasa ini komputer banyak digunakan untuk berbagai kegiatan diantaranya kebutuhan perkantoran atau administrasi kantor, individu, bisnis, pariwisata, games dan sebagai sarana belajar. Oleh karena itu hampir dalam seluruh aktifitas kehidupan manusia, komputer memegang peranan yang penting dalam membantu mempermudah dan memperlancar kegiatan manusia.
Akhir-akhir ini sudah cukup banyak sekolah yang memiliki komputer, namun kebanyakan belum dimanfaatkan dalam pembelajaran dan masih digunakan sebagai alat bantu administrasi saja. Komputer dalam dunia pendidikan untuk ABK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Banyak hal yang abstrak dan sulit dicerna oleh siswa dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan yaitu multimedia.
Multimedia merupakan suatu kombinasi dari berbagai medium yang terintegrasi dalam sistem berbasis komputer, yaitu terdiri dari teks, audio, graphis, animasi dan video digital. Bagian-bagian ini dapat disajikan dengan berbagai cara dan memungkinkan siswa memilih alur mereka sendiri berdasarkan bahan pembelajaran dengan interaksi melalui keyboard atau mouse.
Penggunaan multimedia bagi ABK dapat diterapkan pada SLB-SLB yang sudah memiliki unit komputer yang memadai. Dengan tampilan yang menarik dan interaktivitas yang tinggi diharapkan multimedia ini dapat meningkatkan minat belajar siswa. Contohnya dalam pembelajaran matematika, multimedia dapat memuat tahap-tahap pengerjaan soal cerita secara urut dengan gambar yang konkret sehingga mudah dipahami oleh siswa. Multimedia dapat memperjelas penyajian bahan pembelajaran dan dapat pula digunakan untuk menghindari verbalisme guru. Selain itu multimedia dapat meningkatkan efisiensi waktu pembelajaran karena dapat menyajikan berbagai peristiwa yang telah lalu maupun konsep yang terlalu luas, misal ; bagaimana telur menetas, terjadinya tsunami dan metamorfosis kupu-kupu. Multimedia juga menyajikan berbagai bentuk soal latihan yang dirancang menggunakan games. Pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa jika siswa dapat berlatih dan mencoba sendiri sehingga siswa dapat mengalami sendiri keberhasilan maupun kegagalan yang mereka perbuat.
Pembuatan aplikasi ini membutuhkan kerjasama antara guru dengan tenaga ahli. Guru dapat berfungsi sebagai pencetus ide mengenai bahan pembelajaran dan programmer bertugas untuk menciptakan aplikasi tersebut. Bahan pembelajaran multimedia dapat disajikan dalam bentuk CD untuk dipakai pada komputer pribadi (PC) atau melalui komputer jaringan. Harapannya, multimedia dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi permasalahan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus.

Pengertian dan Istilah Anak Berkebutuhan Khusus

A.    Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua kategori yaitu :
1.      ABK yang bersifat permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu.
2.      ABK yang bersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya, anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan dan bencana alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak yang mengalami kewibahasaan (perbedaan bahasa di rumah dan di sekolah), anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan karena isolasi budaya dank arena kemiskinan dsb. Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila tidak mendapatkan interverensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya bisa menjadi permanen.
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer, memiliki perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda.-beda. Hambatan belajar yang dialami oleh setiap anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1.      Factor lingkungan
2.      Factor dalam diri anak sendiri
3.      Kombinasi antara factor lingkungan dan factor dalam diri anak.
Mereka yang digolongkan pada anak yang berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan gangguan atau kelainan aspek:
1.      Fisik/motorik, misalnya cerebral palsi, polio, dan lain-lain
2.      Kognitif : mental retardasi, anak unggul (berbakat)
3.      Bahasa dan bicara
4.      Pendengaran
5.      Penglihatan
6.      Social emosi
Anak tersebut membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang khusus agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Karena anak-anak tersebut mungkin akan belajar dengan kecepatan yang berbeda dan juga dengan cara yang berbeda pula. Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama. Hal ini dapat dimulai dengan cara penyebutan terhadap anak dengan kebutuhan khusus.
B.     Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Dalam ABK dikenal istilah-istilah sebagai berikut:
1.      Awas (low vision)
Yaitu seseorang dikatakan kurang awas bila ia masih memiliki sisa penglihatan sedemikian rupa sehingga masih dapat sedikit melihat atau masih bisa membedakan gelap dan terang
2.      Lemah pendengaran (hard of hearing)
Jika mereka kehilangan kemampuan mendengar berkisar antara 35-69 dB, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mendengar tetapi tidak terhalang baginya untuk mengerti pembicaraan orang lain walaupun dengan menggunakan atau tidak menggunakan alat bantu dengar (Moores, 1987:5)
3.      Terbelakang mental (retardasi mental)
Yaitu suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (sub normal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak), yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.
4.      Kelayuhan otak (cerebral palcy)
Cerebral palcy menurut artinya berasal dari kata cerebral atau cerebrum yang artinya otak. Dan palsy artinya kekakuan. Jadi Cerebral Palsy artinya kekakuan yang disebabkan kelainan di dalam otak. Sebenarnya anak yang menderita cerebral palsy tidak selalu menunjukkan kekakuan, tetapi dapat juga menunjukkan kelayuan atau getaran atau ketidak sempurnaan bergerak.
5.      Emotionaly disturbed
Yaitu kelompok anak yang terganggu atau terhambat perkembangan emosinya, dengan menunjukkan adanya gejala ketegangan atau konflik batin, menunjukkan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkah laku psikotis.
Beberapa tingkah laku anak ini dapat dikategorikan sebagai tingkah laku socialy maladjusted. Apabila tingkah laku tersebut sudah merugikan dan mengganggu kehidupan orang lain seperti mencuri, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, dan sebagainya.
Karakteristik perilaku secara umum dari kelompok anak ini yaitu:
a.       Mereka sering melakukan kesalahan, cemas akan kesehatannya, dan sering pura-pura sakit. Kecemasan dan ketakutannya akan nampak dari tanda-tanda fisik.
b.      Kadang-kadang bersifat agresif, hal ini untuk memberikan rasa aman terhadap dirinya.
c.       Ekspresi dari rasa cemas dan takut sering berperilaku agresif terhadap orang lain, misalnya mengganggu guru, teman dan menentang orang tua.
d.      Kadang –kadang sikap agresif tersebut dapat diiekspresikan menjadi sebuah fantasi (day dreamer)
e.       Ketidak mampuan untuk melakukan dan memelihara interaksi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa.
6.      Socialy maladjusted
Yaitu kelompok anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Kelompok anak ini menunjukkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan ukuran “cultural permissive” atau norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang berlaku baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
Karakteristik prilaku mereka berdasarkan pengamatan di rumah dan sekolah umumnya menunjukkan gejala berikut:
Di rumah sulit diatur, prestasi belajar rendah, suka merusak, suka bertengkar, kadang-kadang kurang matang dalam hubungan sosial.
a.       Umumnya anak-anak kelompok ini tidak menyadari dasar aturan untuk keberhasilan sekolah.
b.      Kurang mampu belajar dari apa yang dikatakan.
c.       Cenderung memiliki rentang perhatian yang pendek, akibatnya kesulitan dalam mengikuti petunjuk.
7.      Emotionally handicapped
Definisi anak tuna laras atau emotionally handicapped atau behavioral disorder lebih terarah berdasarkan definisi dari Eli M. Bower (1981) yang menyatakan bahwa anak dengan hambatan emosional atau kelainan perilaku, apabila menunjukkan adanya satu atau lebih dari lima komponen berikut ini:
a.       Tidak mampu belajar bukan disebabkan karena faktor intelektual
b.      Sonsori atau kesehatan
c.       Tidak mampu untuk melakukan hubungan baik dengan teman-teman dan guru
d.      Bertingkah laku atau berperasaan tidak pada tempatnya
e.       Secara umum mereka selalu dalam keadaan tidak gembira tau depresi
f.       Dan bertendensi ke arah simptom fisik seperti merasa sakit atau ketakutan yang berkaitan dengan orang atau permasalahan di sekolah (Delphie, 2006)
Maka dapat disimpulkan bahwa anak tuna laras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Situasi belajar yang mereka hadapi secara monoton akan mengubah perilaku bermasalahnya menjadi semakin berat (Somantri, 2006)
8.      Psikotik
Yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf berat dan sangat berat, dengan gejala mengalami disorientasi waktu, ruang, atau ketiga-tiganya. Shizoprenia yaitu tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan merupakan gejala paling umum pada kelompok ini. Untuk menyembuhkan kelompok ini dibutuhkan tenaga profesional dan kemungkinan untuk dirawat di rumah sakit jiwa.
9.      Autis IQ
Adalah salah satu defisit perkembangan pervasif pada awal kehidupan anak yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial, bahasa dan wicara, serta munculnya perilaku yang bersifat repetitif, stereotipik dan obsesif (Budiman, 1997)
10.  Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD)
Adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dia seharusnya duduk dengan tenang. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.
11.  Down syndrome
Merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down karena ciri-ciri yang aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia, maka sering juga dikenal dengan istilah Mongoloid. Pada tahun 1970-an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome hingga sekarang.

Soal UAS ICT



1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning ?
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) apa saja yang digunakan untuk mendukung terlaksananya e-learning ?
3. Sebutkan karakteristik bahan pembelajaran yang mendukung terlaksanyan e-learning ?
4. Berikan gambaran secara singkat tentang belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT based learning) !
5. Jelaskan perbedaan antara e-learning model dan mobile learning model ?
6. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh bagi siswa dan guru dalam penerapan e-learning model ?
7. Sebutkan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-learning ?
8. Persyaratan dan kualifikasi apa yang harus dipenuhi bagi seorang siswa dan guru supaya dapat melaksanakan e-learning !
9. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana ?
10. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk inquiry based learning ?
11. Sebutkan fungsi dari web browser !
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan internet dan intranet !
13. Uraikan langkah – langkah menggunakan search engine untuk mencari file dengan ekstensi ppt !
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CC dan BCC pada e-mail !
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan milis !
Jawaban
1. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
3.
1. Berbasis komputer
a. memuat informasi baru
b. menyatakan tujuan pembelajaran dengan jelas
c. peserta didik dapat mengetahui kemampuannya (pemahamannya) melalui latihan-latihan secara on line.
d. ada umpan balik terhadap hasil penilaian.
2. Memperhatikan kaidah media pembelajaran
a. Pengetahuan : 11% melalui pendengaran dan 83% melalui penglihatan.
b. kemampuan daya ingat : 20% dari pendengaran dan 50% melalui penglihatan
3. Menarik dan berkesan
a. variasi teks, warna, grafik, animasi, simulasi, audio, video
4. Biaya
a. efisiensi

4. Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download. bercirikan multimedia, yaitu mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video
5.
a. The Virtual/Online/E- Learning Model
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Computer Mediated Communication
3. Computer intelligent system
b. The Mobile Learning (m-Learning or Palm-E Model)
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Mobile/Handphone Mediated Communication
3. Computer intelligent system

6. Manfaat :
a. Bagi peserta didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

b. Bagi guru
Manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
• Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik†(Anggoro, 2001).
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.

7. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan (additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah dibuat.

8. Kompetensi guru dalam pembelajaran ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. Kedua, penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

9. Gunakan gambar, video, animasi dalam konteks dunia nyata, gunakan untuk menyampaikan informasi dengan presentasi, tutorial, simulasi, demosntrasi. Gunakan untuk memberikan latihan, ada umpan balik langsung. Gunakan untuk memfasilitasi penilaian. Computer-assisted Test: desain tes, administrasi tes, pengumpulan respon, analisis hasil, serta pemberian umpan balik .
10. TIK digunakan untuk menunjukkan atau memberikan problem / pertanyaan yang berhubungan dengan kasus aktual atau kasus dunia nyata. Kemudian pada siklus investigasi atau pencarian, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi eksperimen, eksplorasi, atau pencarian informasi, baik secara on line (melalui internet) atau off line (melalui CD-ROM) dan sebagainya. Pada tahap penyajian / penyampaian hasil dan diskusi, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi presentasi dan mendemonstrasikan hasil seperti dalam bentuk paper, gambar, video, atau bentuk-bentuk lainnya.

11. tujuan utama dari web browser adalah untuk membawa sumber informasi kepada pengguna. Proses ini dimulai ketika masukan pengguna Uniform Resource Identifier (URI), untuk http://en.wikipedia.org/ misalnya, ke dalam browser. Awalan URI URI menentukan bagaimana akan diinterpretasikan. Yang umum digunakan sebagian besar jenis URI dimulai dengan http:and mengidentifikasi sumber daya yang harus diambil selama Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Banyak browser juga mendukung berbagai prefiks lainnya, seperti https: untuk HTTPS , ftp:for itu File Transfer Protocol , dan file: untuk berkas lokal. Awalan bahwa web browser tidak dapat secara langsung menangani sering diserahkan ke aplikasi lain sepenuhnya. Sebagai contoh, mailto URI biasanya diteruskan ke pengguna’s default e-mail:, dan berita: URI yang diberikan kepada pembaca newsgroup’s default pengguna. Dalam kasus http, https, file, dan lain-lain, sekali sumber daya telah diambil web browser akan menampilkannya. HTML akan diteruskan ke browser tata letak mesin akan berubah dari markup untuk dokumen interaktif. Selain HTML, web browser pada umumnya dapat menampilkan berbagai jenis konten yang dapat menjadi bagian dari suatu halaman web. Kebanyakan browser dapat menampilkan gambar, audio, video, dan XML file, dan sering mempunyai plug-in untuk mendukung Flash aplikasi dan applet Java Setelah menemui file dari jenis yang tidak didukung atau file yang telah diatur untuk di-download daripada ditampilkan, browser meminta pengguna untuk menyimpan file ke disk. Interaktivitas dalam sebuah halaman web juga dapat disediakan oleh Javascript , yang biasanya tidak memerlukan plugin. Javascript dapat digunakan bersama dengan teknologi lainnya untuk memungkinkan “hidup” interaksi dengan halaman web server melalui AJAX . umber daya Informasi dapat berisi hyperlink ke sumber informasi lainnya. Setiap link berisi URI sumber daya untuk pergi ke. Ketika link diklik, browser menavigasi ke sumber daya yang ditunjukkan oleh URI target link, dan proses membawa konten ke pengguna dimulai lagi.
12.
a. Intranet adalah sebuah jaringan koputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor dengan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet ( bahkan warung internet (warnet) dapat dikategorikan sebagai intranet)

b. Intercenneted network atau lebih dikenal dengan sebutan internet merupakan komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun beda sistem oprasi dan mesin.
13. Buka browser dan buka http://www.google.com -> Pada kolom ketikkan kata kunci informasiyang ingin dicari, misal : Jika teks per kata dipisah karakter +, berarti atau Jika teks diapit tanda “ “ maka akan dicari link situs/informasi yang sama persis Tekan enter atau klik tombol Geoogle Search

14.
a. CC : Ini merupakan kependekan dari “Carbon Copy“. Ini mirip dengan istilah pertama diatas. Bedanya terlihat kepada kesan kepada siapa email utama ditujukan, dan kepada siapa salinan email juga akan dibaca. Penerima yang dituliskan dalam kolom To: akan dapat melihat alamat email penerima lainnya, dan begitu juga sebaliknya. Penggunaan seperti ini biasanya digunakan ketika kita ingin memberitahukan pihak lain ketika kita mengirimkan email kepada penerima utama. Contoh: Saya ingin berkirim email kepada Pak Deny, dan saya ingin pula Pak Budi menerima salinan email tersebut. Pak Deni tahu bahwa email saya juga dikirimkan ke Pak Budi (sebagai salinan), dan begitu juga sebaliknya dengan Pak Budi.
b. BCC : Kependekan dari “blind carbon copy“. Sedikit berbeda dengan Cc: seperti dijelaskan diatas. Disini, semua penerima yang dituliskan dibagian Bcc: tidak tahu kepada siapa saja email tersebut dikirimkan. Seolah-olah, email tersebut dikirimkan satu per satu ke setiap penerima. Padahal, kita hanya mengirimkan satu kali, langsung kebeberapa penerima. Satu-satunya alamat email lain yang terlihat adalah alamat email pada kolom To:. Untuk menghindari supaya tidak ada alamat email lain yang terlihat (selain alamat email Anda sendiri), Anda bisa memasukkan alamat email Anda sendiri pada kolom To:, kemudian masukkan alamat email penerima lain dalam kolom Bcc:.

15. Milis adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama. Saat seseorang mengirimkan surat yang kemudian dikirimkan ke semua orang yang terdapat di dalam daftar, penerima pesan memiliki kebebasan untuk membalas topik diskusi tersebut atau tidak. Setiap kali ada orang membalas sebuah surat, surat tersebut disalurkan ke setiap kotak surat masing masing orang yang terdapat di dalam daftar. Semua proses ini diatur oleh sebuah program yang dinamakan Mailing List Manager (MLM’s) atau Mail Servers. Berdasarkan topik diskusi, milis ada bermacam-macam. Ada milis umum, ada milis yang membahas bidang ilmu tertentu (misalnya Teknologi Informasi), ada senarai yang membahas masalah agama, dan sebagainya. Penyedia layanan milis yang dikenal luas antara lain adalahyahoogroups.com dan googlegroups.com. Daftar untuk penggunaan milis dapat disebut sebagai daftar distribusi. Dalam milis yang legal atau tidak bermuatan spam, individu dapat berlangganan atau berhenti berlangganan sendiri