Anak berkebutuhan khusus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
“children with special needs”, merupakan anak-anak yang memiliki
keterbatasan sehingga membutuhkan layanan khusus baik dalam bidang
pendidikan ataupun dalam kegiatan kehidupan sehari-hari (activity of
daily living). Masyarakat awam biasa menyebut dengan istilah anak-anak
luar biasa.
Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada saat ini masih
dipusatkan pada Sekolah Luar Biasa (SLB). Walaupun sudah ada beberapa
yang mengikuti layanan pendidikan integrasi maupun inklusi. Mendidik ABK
membutuhkan perjuangan yang besar, tidak hanya semata mengikuti
kurikulum dan metode mengajar seperti pada sekolah umum, namun guru juga
harus mempunyai kreativitas yang tinggi sehingga senantiasa
mengembangkan berbagai macam inovasi dalam pembelajaran baik pada
metode, strategi, maupun media pembelajaran.
Peran media pembelajaran bagi ABK sangatlah penting, karena keterbatasan
yang dimiliki oleh ABK sehingga dibutuhkan sarana agar penyampaian
materi pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Media pembelajaran bagi
ABK selama ini cukup bervariasi, dan disesuaikan dengan tingkat serta
jenis kelainannya. Semakin menarik tampilan suatu media pembelajaran,
maka semakin tinggi pula minat belajar anak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran. Salah satu inovasi dalam bidang media pembelajaran
yaitu penggunaan teknologi komputer. Dewasa ini komputer banyak
digunakan untuk berbagai kegiatan diantaranya kebutuhan perkantoran atau
administrasi kantor, individu, bisnis, pariwisata, games dan sebagai
sarana belajar. Oleh karena itu hampir dalam seluruh aktifitas kehidupan
manusia, komputer memegang peranan yang penting dalam membantu
mempermudah dan memperlancar kegiatan manusia.
Akhir-akhir ini sudah cukup banyak sekolah yang memiliki komputer, namun
kebanyakan belum dimanfaatkan dalam pembelajaran dan masih digunakan
sebagai alat bantu administrasi saja. Komputer dalam dunia pendidikan
untuk ABK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Banyak hal yang abstrak dan sulit dicerna oleh siswa dapat
dipresentasikan melalui simulasi komputer. Salah satu aplikasi yang
dapat digunakan yaitu multimedia.
Multimedia merupakan suatu kombinasi dari berbagai medium yang
terintegrasi dalam sistem berbasis komputer, yaitu terdiri dari teks,
audio, graphis, animasi dan video digital. Bagian-bagian ini dapat
disajikan dengan berbagai cara dan memungkinkan siswa memilih alur
mereka sendiri berdasarkan bahan pembelajaran dengan interaksi melalui
keyboard atau mouse.
Penggunaan multimedia bagi ABK dapat diterapkan pada SLB-SLB yang sudah
memiliki unit komputer yang memadai. Dengan tampilan yang menarik dan
interaktivitas yang tinggi diharapkan multimedia ini dapat meningkatkan
minat belajar siswa. Contohnya dalam pembelajaran matematika, multimedia
dapat memuat tahap-tahap pengerjaan soal cerita secara urut dengan
gambar yang konkret sehingga mudah dipahami oleh siswa. Multimedia dapat
memperjelas penyajian bahan pembelajaran dan dapat pula digunakan untuk
menghindari verbalisme guru. Selain itu multimedia dapat meningkatkan
efisiensi waktu pembelajaran karena dapat menyajikan berbagai peristiwa
yang telah lalu maupun konsep yang terlalu luas, misal ; bagaimana telur
menetas, terjadinya tsunami dan metamorfosis kupu-kupu. Multimedia juga
menyajikan berbagai bentuk soal latihan yang dirancang menggunakan
games. Pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa jika siswa dapat
berlatih dan mencoba sendiri sehingga siswa dapat mengalami sendiri
keberhasilan maupun kegagalan yang mereka perbuat.
Pembuatan aplikasi ini membutuhkan kerjasama antara guru dengan tenaga
ahli. Guru dapat berfungsi sebagai pencetus ide mengenai bahan
pembelajaran dan programmer bertugas untuk menciptakan aplikasi
tersebut. Bahan pembelajaran multimedia dapat disajikan dalam bentuk CD
untuk dipakai pada komputer pribadi (PC) atau melalui komputer jaringan.
Harapannya, multimedia dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi
permasalahan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus.
ICT ABK
Sabtu, 20 Juni 2015
Pengertian dan Istilah Anak Berkebutuhan Khusus
A.
Pengertian Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)
Konsep anak berkebutuhan khusus
memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan
yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan
khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Menurut
Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan
mental, emosi atau fisik.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua
kategori yaitu :
1.
ABK
yang bersifat permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu.
2.
ABK
yang bersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar dan
perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya, anak
yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan dan bencana
alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak yang
mengalami kewibahasaan (perbedaan bahasa di rumah dan di sekolah),
anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan karena isolasi budaya
dank arena kemiskinan dsb. Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila tidak
mendapatkan interverensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya bisa
menjadi permanen.
Setiap anak
berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer, memiliki
perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda.-beda.
Hambatan belajar yang dialami oleh setiap anak, disebabkan oleh tiga hal,
yaitu:
1. Factor lingkungan
2. Factor dalam diri anak sendiri
3. Kombinasi antara factor lingkungan dan factor dalam diri anak.
Mereka yang
digolongkan pada anak yang berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan
gangguan atau kelainan aspek:
1.
Fisik/motorik,
misalnya cerebral palsi, polio, dan lain-lain
2.
Kognitif
: mental retardasi, anak unggul (berbakat)
3.
Bahasa
dan bicara
4.
Pendengaran
5.
Penglihatan
6.
Social
emosi
Anak tersebut
membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang khusus agar dapat
mencapai perkembangan yang optimal. Karena anak-anak tersebut mungkin akan
belajar dengan kecepatan yang berbeda dan juga dengan cara yang berbeda pula.
Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak
secara umum, mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama. Hal ini
dapat dimulai dengan cara penyebutan terhadap anak dengan kebutuhan khusus.
B.
Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Dalam ABK dikenal istilah-istilah
sebagai berikut:
1.
Awas (low vision)
Yaitu seseorang dikatakan kurang awas bila ia
masih memiliki sisa penglihatan sedemikian rupa sehingga masih dapat sedikit
melihat atau masih bisa membedakan gelap dan terang
2.
Lemah pendengaran (hard of hearing)
Jika mereka kehilangan kemampuan mendengar
berkisar antara 35-69 dB, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mendengar
tetapi tidak terhalang baginya untuk mengerti pembicaraan orang lain walaupun
dengan menggunakan atau tidak menggunakan alat bantu dengar (Moores, 1987:5)
3.
Terbelakang mental (retardasi mental)
Yaitu suatu
keadaan dengan intelegensia yang kurang (sub normal) sejak masa perkembangan
(sejak lahir atau sejak masa anak-anak), yang ditandai dengan fungsi kecerdasan
umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan
untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.
4.
Kelayuhan otak (cerebral palcy)
Cerebral palcy
menurut artinya berasal dari kata cerebral atau cerebrum yang artinya otak. Dan
palsy artinya kekakuan. Jadi Cerebral Palsy artinya kekakuan yang disebabkan
kelainan di dalam otak. Sebenarnya anak yang menderita cerebral palsy tidak
selalu menunjukkan kekakuan, tetapi dapat juga menunjukkan kelayuan atau
getaran atau ketidak sempurnaan bergerak.
5.
Emotionaly disturbed
Yaitu kelompok anak yang terganggu atau
terhambat perkembangan emosinya, dengan menunjukkan adanya gejala ketegangan
atau konflik batin, menunjukkan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkah
laku psikotis.
Beberapa tingkah laku anak ini dapat
dikategorikan sebagai tingkah laku socialy maladjusted. Apabila tingkah laku
tersebut sudah merugikan dan mengganggu kehidupan orang lain seperti mencuri,
mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, dan sebagainya.
Karakteristik perilaku secara umum dari
kelompok anak ini yaitu:
a.
Mereka sering melakukan kesalahan, cemas akan
kesehatannya, dan sering pura-pura sakit. Kecemasan dan ketakutannya akan
nampak dari tanda-tanda fisik.
b.
Kadang-kadang bersifat agresif, hal ini untuk
memberikan rasa aman terhadap dirinya.
c.
Ekspresi dari rasa cemas dan takut sering
berperilaku agresif terhadap orang lain, misalnya mengganggu guru, teman dan
menentang orang tua.
d.
Kadang –kadang sikap agresif tersebut dapat
diiekspresikan menjadi sebuah fantasi (day dreamer)
e.
Ketidak mampuan untuk melakukan dan memelihara
interaksi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa.
6.
Socialy maladjusted
Yaitu kelompok anak yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Kelompok anak ini menunjukkan
tingkah laku yang tidak sesuai dengan ukuran “cultural permissive” atau norma-norma
masyarakat dan kebudayaan yang berlaku baik di rumah, sekolah, maupun
masyarakat.
Karakteristik prilaku mereka berdasarkan
pengamatan di rumah dan sekolah umumnya menunjukkan gejala berikut:
Di rumah sulit diatur, prestasi belajar rendah,
suka merusak, suka bertengkar, kadang-kadang kurang matang dalam hubungan
sosial.
a.
Umumnya anak-anak kelompok ini tidak menyadari
dasar aturan untuk keberhasilan sekolah.
b.
Kurang mampu belajar dari apa yang dikatakan.
c.
Cenderung memiliki rentang perhatian yang pendek,
akibatnya kesulitan dalam mengikuti petunjuk.
7.
Emotionally handicapped
Definisi anak tuna laras atau emotionally
handicapped atau behavioral disorder lebih terarah berdasarkan definisi dari
Eli M. Bower (1981) yang menyatakan bahwa anak dengan hambatan emosional atau
kelainan perilaku, apabila menunjukkan adanya satu atau lebih dari lima
komponen berikut ini:
a.
Tidak mampu belajar bukan disebabkan karena
faktor intelektual
b.
Sonsori atau kesehatan
c.
Tidak mampu untuk melakukan hubungan baik
dengan teman-teman dan guru
d.
Bertingkah laku atau berperasaan tidak pada
tempatnya
e.
Secara umum mereka selalu dalam keadaan tidak
gembira tau depresi
f.
Dan bertendensi ke arah simptom fisik seperti
merasa sakit atau ketakutan yang berkaitan dengan orang atau permasalahan di
sekolah (Delphie, 2006)
Maka dapat disimpulkan bahwa anak tuna laras
adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang
dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Situasi belajar
yang mereka hadapi secara monoton akan mengubah perilaku bermasalahnya menjadi
semakin berat (Somantri, 2006)
8.
Psikotik
Yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf
berat dan sangat berat, dengan gejala mengalami disorientasi waktu, ruang, atau
ketiga-tiganya. Shizoprenia yaitu tidak bisa membedakan antara halusinasi dan
kenyataan merupakan gejala paling umum pada kelompok ini. Untuk menyembuhkan
kelompok ini dibutuhkan tenaga profesional dan kemungkinan untuk dirawat di
rumah sakit jiwa.
9.
Autis IQ
Adalah salah satu defisit perkembangan pervasif
pada awal kehidupan anak yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang
ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial,
bahasa dan wicara, serta munculnya perilaku yang bersifat repetitif,
stereotipik dan obsesif (Budiman, 1997)
10.
Attention Deficit and Hyperactive Disorder
(ADHD)
Adalah suatu peningkatan aktifitas motorik
hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi,
setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan ditandai dengan gangguan perasaan gelisah,
selalu menggerak-gerakkan jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan
tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dia
seharusnya duduk dengan tenang. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa
kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang
berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.
11.
Down syndrome
Merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya
kromosom 21 akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri
saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh
Dr. John Longdon Down karena ciri-ciri yang aneh seperti tinggi badan yang
relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia,
maka sering juga dikenal dengan istilah Mongoloid. Pada tahun 1970-an para ahli
dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak
tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down
Syndrome hingga sekarang.
Soal UAS ICT
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning ?
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) apa saja yang
digunakan untuk mendukung terlaksananya e-learning ?
3. Sebutkan karakteristik bahan pembelajaran yang mendukung terlaksanyan
e-learning ?
4. Berikan gambaran secara singkat tentang belajar berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (ICT based learning) !
5. Jelaskan perbedaan antara e-learning model dan mobile learning model ?
6. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh bagi siswa dan guru dalam
penerapan e-learning model ?
7. Sebutkan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan
untuk e-learning ?
8. Persyaratan dan kualifikasi apa yang harus dipenuhi bagi seorang siswa
dan guru supaya dapat melaksanakan e-learning !
9. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana ?
10. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk inquiry
based learning ?
11. Sebutkan fungsi dari web browser !
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan internet dan intranet !
13. Uraikan langkah – langkah menggunakan search engine untuk mencari file
dengan ekstensi ppt !
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CC dan BCC pada e-mail !
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan milis !
Jawaban
1. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat
mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di
kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran
berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik
melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
di mana dia berada.
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer yang
dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan
multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi
dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
3.
1. Berbasis komputer
a. memuat informasi baru
b. menyatakan tujuan pembelajaran dengan jelas
c. peserta didik dapat mengetahui kemampuannya (pemahamannya) melalui
latihan-latihan secara on line.
d. ada umpan balik terhadap hasil penilaian.
2. Memperhatikan kaidah media pembelajaran
a. Pengetahuan : 11% melalui pendengaran dan 83% melalui penglihatan.
b. kemampuan daya ingat : 20% dari pendengaran dan 50% melalui penglihatan
3. Menarik dan berkesan
a. variasi teks, warna, grafik, animasi, simulasi, audio, video
4. Biaya
a. efisiensi
4. Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi
informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang
nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course.
Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning
membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun
tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan
asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk
forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download. bercirikan
multimedia, yaitu mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video
5.
a. The Virtual/Online/E- Learning Model
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Computer Mediated Communication
3. Computer intelligent system
b. The Mobile Learning (m-Learning or Palm-E Model)
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Mobile/Handphone Mediated Communication
3. Computer intelligent system
6. Manfaat :
a. Bagi peserta didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar
yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan
instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan
tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning
akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang (1) belajar di
sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran
tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program
pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa
asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan sekolah,
atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus
sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh
sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang
berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk
mendapatkan pendidikan.
b. Bagi guru
Manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K.
Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
• Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat,
pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik
antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik,
maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity).
Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau
mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan
pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat
konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur
untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang
terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat
tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada
pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau
kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun
menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan
dari teman sekelas (Loftus, 2001).
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
(time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas
secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui
internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar
ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan
tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan
konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan
internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas
Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah
dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik� (Anggoro, 2001).
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a
global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta
didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin
lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi
hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar.
Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar
benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang
tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus
berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik.
Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai
dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik
dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran
dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik
maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina
materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk
pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh
instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga
dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari
instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya
dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.
7. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan
bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan
setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang
telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik
mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan
animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari
serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi
pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan
(additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber
belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan
tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning
yang telah dibuat.
8. Kompetensi guru dalam pembelajaran ada tiga kompetensi dasar yang harus
dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama
kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan
kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. Kedua,
penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber
pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan
berkualitas dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject
metter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
9. Gunakan gambar, video, animasi dalam konteks dunia nyata, gunakan untuk
menyampaikan informasi dengan presentasi, tutorial, simulasi, demosntrasi.
Gunakan untuk memberikan latihan, ada umpan balik langsung. Gunakan untuk
memfasilitasi penilaian. Computer-assisted Test: desain tes, administrasi tes,
pengumpulan respon, analisis hasil, serta pemberian umpan balik .
10. TIK digunakan untuk menunjukkan atau memberikan problem / pertanyaan
yang berhubungan dengan kasus aktual atau kasus dunia nyata. Kemudian pada
siklus investigasi atau pencarian, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi
eksperimen, eksplorasi, atau pencarian informasi, baik secara on line (melalui
internet) atau off line (melalui CD-ROM) dan sebagainya. Pada tahap penyajian /
penyampaian hasil dan diskusi, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi
presentasi dan mendemonstrasikan hasil seperti dalam bentuk paper, gambar,
video, atau bentuk-bentuk lainnya.
11. tujuan utama dari web browser adalah untuk membawa sumber informasi
kepada pengguna. Proses ini dimulai ketika masukan pengguna Uniform Resource
Identifier (URI), untuk http://en.wikipedia.org/ misalnya, ke dalam browser.
Awalan URI URI menentukan bagaimana akan diinterpretasikan. Yang umum digunakan
sebagian besar jenis URI dimulai dengan http:and mengidentifikasi sumber daya
yang harus diambil selama Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Banyak browser
juga mendukung berbagai prefiks lainnya, seperti https: untuk HTTPS , ftp:for
itu File Transfer Protocol , dan file: untuk berkas lokal. Awalan bahwa web
browser tidak dapat secara langsung menangani sering diserahkan ke aplikasi
lain sepenuhnya. Sebagai contoh, mailto URI biasanya diteruskan ke pengguna’s
default e-mail:, dan berita: URI yang diberikan kepada pembaca newsgroup’s
default pengguna. Dalam kasus http, https, file, dan lain-lain, sekali sumber
daya telah diambil web browser akan menampilkannya. HTML akan diteruskan ke
browser tata letak mesin akan berubah dari markup untuk dokumen interaktif.
Selain HTML, web browser pada umumnya dapat menampilkan berbagai jenis konten
yang dapat menjadi bagian dari suatu halaman web. Kebanyakan browser dapat
menampilkan gambar, audio, video, dan XML file, dan sering mempunyai plug-in
untuk mendukung Flash aplikasi dan applet Java Setelah menemui file dari jenis
yang tidak didukung atau file yang telah diatur untuk di-download daripada
ditampilkan, browser meminta pengguna untuk menyimpan file ke disk. Interaktivitas
dalam sebuah halaman web juga dapat disediakan oleh Javascript , yang biasanya
tidak memerlukan plugin. Javascript dapat digunakan bersama dengan teknologi
lainnya untuk memungkinkan “hidup” interaksi dengan halaman web server melalui
AJAX . umber daya Informasi dapat berisi hyperlink ke sumber informasi lainnya.
Setiap link berisi URI sumber daya untuk pergi ke. Ketika link diklik, browser
menavigasi ke sumber daya yang ditunjukkan oleh URI target link, dan proses
membawa konten ke pengguna dimulai lagi.
12.
a. Intranet adalah sebuah jaringan koputer berbasis protokol TCP/IP seperti
internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor dengan
aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet ( bahkan
warung internet (warnet) dapat dikategorikan sebagai intranet)
b. Intercenneted network atau lebih dikenal dengan sebutan internet
merupakan komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh
komputer di dunia meskipun beda sistem oprasi dan mesin.
13. Buka browser dan buka http://www.google.com -> Pada kolom ketikkan
kata kunci informasiyang ingin dicari, misal : Jika teks per kata dipisah
karakter +, berarti atau Jika teks diapit tanda “ “ maka akan dicari link
situs/informasi yang sama persis Tekan enter atau klik tombol Geoogle Search
14.
a. CC : Ini merupakan kependekan dari “Carbon Copy“. Ini mirip dengan
istilah pertama diatas. Bedanya terlihat kepada kesan kepada siapa email utama
ditujukan, dan kepada siapa salinan email juga akan dibaca. Penerima yang
dituliskan dalam kolom To: akan dapat melihat alamat email penerima lainnya,
dan begitu juga sebaliknya. Penggunaan seperti ini biasanya digunakan ketika
kita ingin memberitahukan pihak lain ketika kita mengirimkan email kepada
penerima utama. Contoh: Saya ingin berkirim email kepada Pak Deny, dan saya
ingin pula Pak Budi menerima salinan email tersebut. Pak Deni tahu bahwa email
saya juga dikirimkan ke Pak Budi (sebagai salinan), dan begitu juga sebaliknya
dengan Pak Budi.
b. BCC : Kependekan dari “blind carbon copy“. Sedikit berbeda dengan Cc:
seperti dijelaskan diatas. Disini, semua penerima yang dituliskan dibagian Bcc:
tidak tahu kepada siapa saja email tersebut dikirimkan. Seolah-olah, email
tersebut dikirimkan satu per satu ke setiap penerima. Padahal, kita hanya
mengirimkan satu kali, langsung kebeberapa penerima. Satu-satunya alamat email
lain yang terlihat adalah alamat email pada kolom To:. Untuk menghindari supaya
tidak ada alamat email lain yang terlihat (selain alamat email Anda sendiri),
Anda bisa memasukkan alamat email Anda sendiri pada kolom To:, kemudian
masukkan alamat email penerima lain dalam kolom Bcc:.
15. Milis adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa
berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat
dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis
adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai
kesukaan/kepentingan yang sama. Saat seseorang mengirimkan surat yang kemudian
dikirimkan ke semua orang yang terdapat di dalam daftar, penerima pesan
memiliki kebebasan untuk membalas topik diskusi tersebut atau tidak. Setiap
kali ada orang membalas sebuah surat, surat tersebut disalurkan ke setiap kotak
surat masing masing orang yang terdapat di dalam daftar. Semua proses ini
diatur oleh sebuah program yang dinamakan Mailing List Manager (MLM’s) atau
Mail Servers. Berdasarkan topik diskusi, milis ada bermacam-macam. Ada milis
umum, ada milis yang membahas bidang ilmu tertentu (misalnya Teknologi Informasi),
ada senarai yang membahas masalah agama, dan sebagainya. Penyedia layanan milis
yang dikenal luas antara lain adalahyahoogroups.com dan googlegroups.com.
Daftar untuk penggunaan milis dapat disebut sebagai daftar distribusi. Dalam
milis yang legal atau tidak bermuatan spam, individu dapat berlangganan atau
berhenti berlangganan sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)