Sabtu, 20 Juni 2015

Soal UAS ICT



1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning ?
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) apa saja yang digunakan untuk mendukung terlaksananya e-learning ?
3. Sebutkan karakteristik bahan pembelajaran yang mendukung terlaksanyan e-learning ?
4. Berikan gambaran secara singkat tentang belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT based learning) !
5. Jelaskan perbedaan antara e-learning model dan mobile learning model ?
6. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh bagi siswa dan guru dalam penerapan e-learning model ?
7. Sebutkan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-learning ?
8. Persyaratan dan kualifikasi apa yang harus dipenuhi bagi seorang siswa dan guru supaya dapat melaksanakan e-learning !
9. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana ?
10. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk inquiry based learning ?
11. Sebutkan fungsi dari web browser !
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan internet dan intranet !
13. Uraikan langkah – langkah menggunakan search engine untuk mencari file dengan ekstensi ppt !
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CC dan BCC pada e-mail !
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan milis !
Jawaban
1. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
3.
1. Berbasis komputer
a. memuat informasi baru
b. menyatakan tujuan pembelajaran dengan jelas
c. peserta didik dapat mengetahui kemampuannya (pemahamannya) melalui latihan-latihan secara on line.
d. ada umpan balik terhadap hasil penilaian.
2. Memperhatikan kaidah media pembelajaran
a. Pengetahuan : 11% melalui pendengaran dan 83% melalui penglihatan.
b. kemampuan daya ingat : 20% dari pendengaran dan 50% melalui penglihatan
3. Menarik dan berkesan
a. variasi teks, warna, grafik, animasi, simulasi, audio, video
4. Biaya
a. efisiensi

4. Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download. bercirikan multimedia, yaitu mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video
5.
a. The Virtual/Online/E- Learning Model
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Computer Mediated Communication
3. Computer intelligent system
b. The Mobile Learning (m-Learning or Palm-E Model)
1. Web-based courses (integrated multimedia)
2. Mobile/Handphone Mediated Communication
3. Computer intelligent system

6. Manfaat :
a. Bagi peserta didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

b. Bagi guru
Manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
• Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik†(Anggoro, 2001).
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.

7. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan (additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah dibuat.

8. Kompetensi guru dalam pembelajaran ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. Kedua, penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

9. Gunakan gambar, video, animasi dalam konteks dunia nyata, gunakan untuk menyampaikan informasi dengan presentasi, tutorial, simulasi, demosntrasi. Gunakan untuk memberikan latihan, ada umpan balik langsung. Gunakan untuk memfasilitasi penilaian. Computer-assisted Test: desain tes, administrasi tes, pengumpulan respon, analisis hasil, serta pemberian umpan balik .
10. TIK digunakan untuk menunjukkan atau memberikan problem / pertanyaan yang berhubungan dengan kasus aktual atau kasus dunia nyata. Kemudian pada siklus investigasi atau pencarian, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi eksperimen, eksplorasi, atau pencarian informasi, baik secara on line (melalui internet) atau off line (melalui CD-ROM) dan sebagainya. Pada tahap penyajian / penyampaian hasil dan diskusi, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi presentasi dan mendemonstrasikan hasil seperti dalam bentuk paper, gambar, video, atau bentuk-bentuk lainnya.

11. tujuan utama dari web browser adalah untuk membawa sumber informasi kepada pengguna. Proses ini dimulai ketika masukan pengguna Uniform Resource Identifier (URI), untuk http://en.wikipedia.org/ misalnya, ke dalam browser. Awalan URI URI menentukan bagaimana akan diinterpretasikan. Yang umum digunakan sebagian besar jenis URI dimulai dengan http:and mengidentifikasi sumber daya yang harus diambil selama Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Banyak browser juga mendukung berbagai prefiks lainnya, seperti https: untuk HTTPS , ftp:for itu File Transfer Protocol , dan file: untuk berkas lokal. Awalan bahwa web browser tidak dapat secara langsung menangani sering diserahkan ke aplikasi lain sepenuhnya. Sebagai contoh, mailto URI biasanya diteruskan ke pengguna’s default e-mail:, dan berita: URI yang diberikan kepada pembaca newsgroup’s default pengguna. Dalam kasus http, https, file, dan lain-lain, sekali sumber daya telah diambil web browser akan menampilkannya. HTML akan diteruskan ke browser tata letak mesin akan berubah dari markup untuk dokumen interaktif. Selain HTML, web browser pada umumnya dapat menampilkan berbagai jenis konten yang dapat menjadi bagian dari suatu halaman web. Kebanyakan browser dapat menampilkan gambar, audio, video, dan XML file, dan sering mempunyai plug-in untuk mendukung Flash aplikasi dan applet Java Setelah menemui file dari jenis yang tidak didukung atau file yang telah diatur untuk di-download daripada ditampilkan, browser meminta pengguna untuk menyimpan file ke disk. Interaktivitas dalam sebuah halaman web juga dapat disediakan oleh Javascript , yang biasanya tidak memerlukan plugin. Javascript dapat digunakan bersama dengan teknologi lainnya untuk memungkinkan “hidup” interaksi dengan halaman web server melalui AJAX . umber daya Informasi dapat berisi hyperlink ke sumber informasi lainnya. Setiap link berisi URI sumber daya untuk pergi ke. Ketika link diklik, browser menavigasi ke sumber daya yang ditunjukkan oleh URI target link, dan proses membawa konten ke pengguna dimulai lagi.
12.
a. Intranet adalah sebuah jaringan koputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor dengan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet ( bahkan warung internet (warnet) dapat dikategorikan sebagai intranet)

b. Intercenneted network atau lebih dikenal dengan sebutan internet merupakan komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun beda sistem oprasi dan mesin.
13. Buka browser dan buka http://www.google.com -> Pada kolom ketikkan kata kunci informasiyang ingin dicari, misal : Jika teks per kata dipisah karakter +, berarti atau Jika teks diapit tanda “ “ maka akan dicari link situs/informasi yang sama persis Tekan enter atau klik tombol Geoogle Search

14.
a. CC : Ini merupakan kependekan dari “Carbon Copy“. Ini mirip dengan istilah pertama diatas. Bedanya terlihat kepada kesan kepada siapa email utama ditujukan, dan kepada siapa salinan email juga akan dibaca. Penerima yang dituliskan dalam kolom To: akan dapat melihat alamat email penerima lainnya, dan begitu juga sebaliknya. Penggunaan seperti ini biasanya digunakan ketika kita ingin memberitahukan pihak lain ketika kita mengirimkan email kepada penerima utama. Contoh: Saya ingin berkirim email kepada Pak Deny, dan saya ingin pula Pak Budi menerima salinan email tersebut. Pak Deni tahu bahwa email saya juga dikirimkan ke Pak Budi (sebagai salinan), dan begitu juga sebaliknya dengan Pak Budi.
b. BCC : Kependekan dari “blind carbon copy“. Sedikit berbeda dengan Cc: seperti dijelaskan diatas. Disini, semua penerima yang dituliskan dibagian Bcc: tidak tahu kepada siapa saja email tersebut dikirimkan. Seolah-olah, email tersebut dikirimkan satu per satu ke setiap penerima. Padahal, kita hanya mengirimkan satu kali, langsung kebeberapa penerima. Satu-satunya alamat email lain yang terlihat adalah alamat email pada kolom To:. Untuk menghindari supaya tidak ada alamat email lain yang terlihat (selain alamat email Anda sendiri), Anda bisa memasukkan alamat email Anda sendiri pada kolom To:, kemudian masukkan alamat email penerima lain dalam kolom Bcc:.

15. Milis adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama. Saat seseorang mengirimkan surat yang kemudian dikirimkan ke semua orang yang terdapat di dalam daftar, penerima pesan memiliki kebebasan untuk membalas topik diskusi tersebut atau tidak. Setiap kali ada orang membalas sebuah surat, surat tersebut disalurkan ke setiap kotak surat masing masing orang yang terdapat di dalam daftar. Semua proses ini diatur oleh sebuah program yang dinamakan Mailing List Manager (MLM’s) atau Mail Servers. Berdasarkan topik diskusi, milis ada bermacam-macam. Ada milis umum, ada milis yang membahas bidang ilmu tertentu (misalnya Teknologi Informasi), ada senarai yang membahas masalah agama, dan sebagainya. Penyedia layanan milis yang dikenal luas antara lain adalahyahoogroups.com dan googlegroups.com. Daftar untuk penggunaan milis dapat disebut sebagai daftar distribusi. Dalam milis yang legal atau tidak bermuatan spam, individu dapat berlangganan atau berhenti berlangganan sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar